Memahami dan melakukan intruksi kompleks
Memahami dan Melakukan Instruksi Kompleks
Instruksi
merupakan perintah, arahan, atau petunjuk yang dapat disampaikan secara lisan
(aural) dan tertulis. Instruksi biasanya terkandung di dalam sebuah informasi.
Informasi ada yang bersifat simpleks (sederhana) dan ada yang bersifat kompleks
(rumit). Penyajian instruksi dapat dilakukan secara hierarkis atau berdasarkan
urutan tingkatan (mudah ke sulit/umum ke khusus) dan dapat pula disajikan
secara prosedural atau berdasarkan urutan proses.
Sebuah
informasi yang disampaikan mungkin saja mengandung ‘bias’, yaitu terjadi galat
(kekeliruan/kesalahan) dalam penulisan atau penyusunannya. Jika informasi
tersebut diperdengarkan atau disebarkan secara luas, dapat dipastikan pendengar
juga menerima informasi yang tidak benar.
Bias
informasi/berita dipilih berdasarkan keinginan setiap jurnalis untuk tujuan dan
maksud tertentu. Bias informasi/berita yang dibuat media diwakili oleh jurnalis
berkaitan dengan ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya bahkan
pertarungan agama (Eriyanto, 2011). Mengutip pendapat Sobur (2009), bias berita
muncul karena media masa tidak berada di ruang yang vakum.
Media
massa merupakan industri yang berada di tengah realitas sosial yang sarat
dengan berbagai kepentingan, konflik, dan fakta yang kompleks dan beragam. Bias
informasi dapat terjadi karena pembuat informasi melakukan hal-hal berikut ini:
1.
Ketidaklengkapan informasi yang
disajikan;
2.
Kesalahan pengutipan atau penggunaan
data dan fakta;
3.
Kelemahan pengutipan atau penggunaan
data dari sumber yang meragukan (tidak kredibel); dan
4.
Kesalahan penafsiran data dari
narasumber
Bias
informasi dapat diminimalisasi dengan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan
selalu melakukan hal-hal sebagai berikut.
1.
Mencari informasi pambanding agar
kita lebih yakin dengan informasi yang diperoleh.
2.
Melakukan diskusi dengan pihak lain
dengan latar belakang yang berbeda supaya memperoleh wawasan dan pemahamanyang
lebih luas.
3.
Senantiasa terbuka menerima
perbedaan.
4.
Jadilah pendengar yang baik untuk
memperkaya wawasan.
5.
Lakukanlah perenungan dan pikirkan
kembali agar dapat menyaring, mengevaluasi, dan menghubungkan berbagai
informasi yang diperoleh.
6.
Keluar dari zona nyaman dengan cara
mencari keterangan dan informasi baru.
7.
Memahami bahwa suara terbanyak belum
tentu mencerminkan kebenaran. Terkadang suara terbanyak seolah-olah
mengonfirmasi kebenaran yang ada. Padahal, kita harus tetap melakukan cek dan
ricek.
s.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas XII Kurikulum
Merdeka, Kemendikbud
Komentar
Posting Komentar